. Lembaga Sertifikasi Profesi: 10/31/14

Jumat, 31 Oktober 2014

Kurikulum Berbasis Kompetensi



Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004, adalah kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan sejak tahun2004 walau sudah ada sekolah yang mulai menggunakan kurikulum ini sejak sebelum diterapkannya. Secara materi, sebenarnya kurikulum ini tak berbeda dari Kurikulum 1994, perbedaannya hanya pada cara para murid belajar di kelas.

Dalam kurikulum terdahulu, para murid dikondisikan dengan sistem caturwulan. Sedangkan dalam kurikulum baru ini, para siswa dikondisikan dalam sistem semester. Dahulu pun, para murid hanya belajar pada isi materi pelajaran belaka, yakni menerima materi dari guru saja. Dalam kurikulum 2004 ini, para murid dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk menerapkan IPTek tanpa meninggalkan kerja sama dan solidaritas, meski sesungguhnya antar siswa saling berkompetisi. Jadi di sini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator, namun meski begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan untuk semua. Dalam kegiatan di kelas, para siswa bukan lagi objek, namun subjek. Dan setiap kegiatan siswa ada nilainya. mulai di berlakukan pula wajib pramuka sebagai nilai tambah ekstrakulikuler.

Sejak tahun ajaran 2006/2007, diberlakukan kurikulum baru yang bernama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang merupakan penyempurnaan Kurikulum 2004.

Daftar Gaji/Bayaran Pekerja IT Indonesia di Berbagai Bidang

Di era dimana teknologi semakin canggih ini, keberadaan tenaga Informasi Teknologi (IT) memang sangat dibutuhkan. IT bisa terbilang sektor pekerjaan idaman di samping sektor Pertambangan dan Perbankan.
Bagi Anda yang berminat terjun ke dunia professional IT, tidak ada salahnya jika Anda mengetahui terlebih dahulu pasaran gaji yang diterima oleh para pekerja IT lainnya. Responden Gajimu yang bekerja di bidang IT ini telah berbagi informasi mengenai gaji/bayaran yang mereka terima melalui fasilitas Survei Gaji yang tersedia di Gajimu.

Berikut adalah tabel gaji/bayaran rata-rata per bulan yang didapat oleh para pekerja IT di Indonesia berdasarkan Survei Gajimu.
Gaji/Bayaran rata-rata per bulan dilihat dari jenis pekerjaan dan tahun pengalaman
                              Tahun Pengalaman 
Jenis PekerjaanTidak ada pengalaman (dalam Rupiah)Kurang dari 5 tahun (dalam Rupiah)5 – 10 tahun (dalam Rupiah)Lebih dari 10 tahun (dalam Rupiah)
Ahli ilmu telekomunikasi 2.414.124 2.665.353 - 3.874.577 4.552.773 – 6.476.864 < 7.215.536
Ahli Jaringan/Perangkat
 Keras
2.693.486 3.293.782 - 4.213.680 5.079.620 - 6.898.034 < 7.215.536
Teknisi Jaringan 2.216.959 2.973.788 - 3.874.577 5.079.620 - 6.898.034 < 7.215.536
Teknisi telekomunikasi 2.414.124 2.665.353 - 3.472.714 4.552.773 - 6.182.585 < 6.467.156
Pengurus pengarsipan
data
2.414.124 2.665.353 - 3.472.714 4.552.773 - 6.458.108 < 8.196.739
Perancang
pengarsipan data
2.414.124 2.665.353 - 3.472.714 4.552.773 - 6.898.034 < 7.537.092


*catatan: hasil gaji berdasarkan tingkat pendidikan S1, lama pengalaman kerja dan berlaku bagi pekerja di perusahaan non asing. Data didapat dari hasil survey gaji.
Dalam dunia IT, terlihat laki-laki lebih mendominasi sektor pekerjaan ini. 79% responden Gajimu yang berstatus sebagai pekerja IT adalah laki-laki. Dari data survei juga memaparkan bahwa gaji pekerja IT yang berjenis kelamin perempuan mendapat gaji dibawah laki-laki, walaupun posisi dan pengalaman kerja mereka sama. Meskipun begitu, bidang IT tetap menjadi bidang pekerjaan yang menjanjikan bagi laki-laki dan perempuan.
Jangan lupa untuk berbagi informasi gaji kepada teman-teman yang membutuhkannya dengan mengisi Survei Gaji. Dan Anda juga bisa memeriksa standar gaji untuk pekerjaan Anda di Cek Gaji. Kami tunggu partisipasinya

SMK Bisa Menciptakan Tenaga Kerja Siap Pakai

Pendidikan, Lapangan kerja, pengangguran, adalah problem besar di Indonesia, masih rendahnya mutu pendidikan ditambah susahnya mencari pekerjaan, kemiskinan, sedikitnya lowongan kerja yang tersedia, menjadi persoalan yang harus menjadi tugas pemerintah untuk mengambil langkah cepat untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai seperti SMK Bisa, SMK Mandiri, SMK yang lulusannya berkualitas dan siap kerja. Sekolah Menengah Kejuruan harus disiapkan untuk mengisi lowongan kerja tingkat menengah yang sudah tersedia, selain itu pemerintah harus juga mendorong terciptanya peluang kerja baru yang bisa menampung siswa lulusan SMK baik lewat program pegawai negeri, mendorong perusahaan baru, mendukung UKM, UMKM, melatih dan mendorong wirausaha baru, entrepreneur baru, pabrik ramah lingkungan baru, Perusahaan Baru, kesempatan kerja baru.


SMK Bisa, Menciptakan Tenaga Kerja Siap Pakai


Tidak mudah memang menyiapkan tenaga kerja siap pakai, siap kerja, namun upaya departemen pendidikan dalam hal ini Direktoran Pembinaan Pendidikan Kejuruan Direktorean Jenderal Menajemen Pendidikan dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional (dit-PSMK) bisa melakukan pembinaan untuk program SMK bisa menurut pengamatan saya adalah langkah tepat terutama terkait dengan banyaknya pengangguran elite, pengangguran dari Lulusan Perguruan Tinggi, pengangguran yang disebakan oleh banyaknya tenaga kerja lulusan perguruan tinggi yang ternyata tidak siap pakai.

Program program SMK bisa harus benar benar bisa link dan match dengan kebutuhan pasar kerja, lebih lebih kalau juga bisa disiapkan untuk mendukung pasar kerja luar negeri yang terampil, bukan hanya sebagai pembantu rumah tangga PRT seperti TKI selama ini.


Persoalan Gengsi, Harus Dirubah dengan Bangga SMK Bisa
 
Orang sekelas Tantowi Yahya sebagai Icon Iklan SMK Bisa, saya yakin iklan ini akan berhasil mendorong lulusan SMP tertarik melanjutkan ke SMK. Terutama yang berasal dari daerah dimana orang tuanya tidak mampu untuk nantinya (setelah SMA) melanjutkan ke perguruan tinggi yang saat ini biayanya sangat tinggi itu.

Dulu lulusan SMK masuk dalam golongan kelas 2, kalau tidak SMA tidak keren, nah dengan iklan di TV tentang SMK bisa diharapkan ada kebanggaan pada siswa SMK. Dengan modal kebanggaan biasanya diikuti dengan semangat keras selama pendidikan. Semangat kerja keras untuk mengikuti setiap belajaran yang diikuti tentu akan meningkatkan kualitas lulusan SMK.


Kompetensi Siswa SMK Bisa Bersaing Global


Pemerintah akan terus meningkatkan pembinaan kompetensi siswa SMK berprestasi di tingkat nasional sehingga mampu mengharumkan nama bangsa dan bersaing di tingkat dunia.