. Lembaga Sertifikasi Profesi: 11/03/14

Senin, 03 November 2014

Tidak Memiliki Sertifikat Kompetensi, Pekerja Indonesia Bakal Tersingkir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Setifikasi Profesi (BNSP) sangat prihatin menyikapi minimnya pekerja di Tanah Air yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi. Disinyalir, mahalnya biaya dan sulitnya membuat sertifikat sebagai biang keladinya.

“BNSP sangat miris dan prihatin karena dari begitu banyak pekerja di Tanah Air, hingga saat ini baru 3 juta orang yang memiliki sertifikat kompetensi. Kami menduga, mahalnya biaya sulit membuat sertifikat sebagai penyebab utamanya,” ungkap Kepala BNSP, Adjat Daradjat, Kamis (9/10/2014) malam.

Menurut pria yang sudah 34 tahun berkecimpung di bidang ketenagakerjaan, seharusnya pembuatan seritifat kompetensi jangan mempersulit pekerja.

“Kalau biayanya mahal, sulit membuatnya, pasti sedikit pekerja yang berminta membuat sertifikat kompetensi. Padahal, sertifikat kompetensi sangat dibutuhkan oleh pekerja. Apalagi menjelang diberlakukannya ASEAN Free Trade Zona,” jelasnya.

Bila pekerja asal Indonesia tak memiliki sertifikat kompetensi, mereka akan tergerus oleh jaman. Lebih dari itu, upah kerja mereka jauh di bawah standar.

Untuk itu Ajat menyarankan, semestinya setiap perusahaan bisa melakukan sertifikasi kompetensi terhadap karyawannya. Kalau pembuatan sertifikasi kompetensi harus dilakukan oleh lembaga tertentu, maka jumlah pekerja yang memperoleh sertifikat kompetensi tetap sedikit.

“Alangkah baiknya, jika perusahaan melakukan ujian sertifikasi kompetensi di perusahannya berdasarkan standar yang sudah ditetapkan pemerintah. Sehingga akan semakin banyak pekerja yang memiliki sertifikat kompetensi.”

Mantan dosen di Universitas Parahyangan (Unpar) dan Universitas Nasional (Unas) ini mengakui bahwa seharusnya pada tahun 2015 mendatang, sudah ada 20 juta pekerja yang memiliki sertifikat kompetensi.

“Namun dengan kenyataan yang ada, kita baru menargetkan pada 2019, bisa mencetak 20 juta pekerja bersertifikat kompetensi. Jika seorang pekerja telah memiliki sertifikat kompetensi, maka yang bersangkutan memiliki hak untuk berontak jika mendapat upah tak sesuai. Termasuk kepada perusahaan asing yang mempekerjakannya,” paparnya.

Mengenai biaya pembuatan sertifikat kompetensi, Adjat Daradjat mengakui bahwa memang tak bisa menentukan biaya besarnya biaya yang harus dikeluarkan seorang pekerja.

“Semuanya tergantung pada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang melakukannya. Namun BNSP menyarankan agar LSP tak mematok biaya yang mahal dan tak mempersulit seorang pekerja untuk memperoleh sertifikat kompetensi,” selorohnya.

Perbandingan Gaji Dunia IT Indonesia dan luar negeri


Perbedaan gaji di dunia IT antara indonesia dan luar negeri

No.
   Nama kota
     Penghasilan
1.
Indonesia
7.017 dollar AS / tahun atau
7 juta / bulan
2.
Hongkong
63.990 dollar AS / tahun atau
63.3 juta / bulan
3.
Singapore
51.864 dollar AS / tahun atau
51.86 juta / bulan
4.
Thailand
21.117 dollar AS / tahun atau
21,2 juta / bulan
5.
Malaysia
20.612 dollar AS / tahun atau
20,6 juta / bulan
6.
China
19.674 dollar AS / tahun atau
19,6 juta /bulan
7.
India
13.592 dollar AS / tahun atau
13.5 juta perbulan
8.
Filipina
8.816 dollar AS / tahun atau
8.8 juta perbulan

Gambaran Rata-rata Tahunan Karyawan IT Berdasarkan Keahlian IT yang dimiliki

Kuliah 4 tahun kemudian bekerja dengan upah yang memuaskan adalah impian dari mahasiswa di seluruh dunia.  Riset menunjukkan bahwa mahasiswa lulusan IT adalah jenis pekerja yang paling dicari oleh perusahaan-perusahaan. Berikut perbandingan gaji tahunan yang diterima oleh lulusan IT dan karyawan di bidang IT yang sudah berpengalaman.
Gambaran rata-rata gaji tahunan karyawan IT berdasarkan keahlian IT yang dimiliki (dalam Rupiah)
Dari data di atas, keahlian Networking untuk fresh graduate dihargai paling tinggi, namun dengan pengalaman kerja 5 -10 tahun, pengalaman di bidang Data Center dihargai paling tinggi.
Kemudian setelah bekerja 10 tahun ke atas, pengalaman yang paling dihargai adalah di bidangconsulting atau pelayanan bisnis.
Gambaran rata-rata gaji tahunan karyawan IT berdasarkan fungsi pekerjaan  (dalam Rupiah)
Dari data di atas fungsi pekerjaan yang dihargai paling tinggi di dunia IT adalah manajemen IT
Gambaran rata-rata gaji tahunan karyawan IT berdasarkan fungsi pekerjaan dan industri (dalam Rp)
Dari data di atas, pekerja dengan fungsi manajemen IT yang bergerak di industri hukum dan keuangan dihargai paling tinggi yaitu sebesar IDR 250 juta per tahun.
Gambaran top 10 rata-rata gaji tahunan berdasarkan kemampuan IT
Data di atas menggambarkan kemampuan IT yang paling dihargai adalah pengembangan aplikasi, diikuti dengan pengembangan web dan ketiga adalah ahli software.
Pengambilan data ini melibatkan 78 sampel yang merupakan pekerja IT dengan pengalaman baru bekerja sebanyak 37 orang, pengalaman bekerja 5-10 tahun, 30 orang, dan bekerja lebih dari 10 tahun sebanyak 11 orang.
Berikut adalah data profil responden berdasarkan fungsi pekerjaan mereka.
Semoga data ini bisa memberikan gambaran yang cukup berguna untuk Anda. Kekurangan dari riset ini hanyalah kurang melibatkan lebih banyak responden, sehingga dianggap belum terlalu memberikan gambaran gaji para pekerja IT di Indonesia secara tepat.
 sumber : http://gadgetan.com/gambaran-gaji-para-lulusan-it-di-indonesia/21940