. Lembaga Sertifikasi Profesi: 10/01/14

Rabu, 01 Oktober 2014

Dapatkan Sertifikasi untuk mendapatkan pekerjaan

Dalam sertifikat online abad ke-21 ini membuktikan pengetahuan dan kompetensi pemohon. Ada berbagai penyedia sertifikat online seperti Cisco, jaringan sertifikat online, Microsoft sertifikat online, sertifikat online CCNP, sertifikat online kompetensi bahasa Inggris, beasiswa bakat uji sertifikat online, dll Ada berbagai sertifikasi lain yang disediakan oleh banyak pemerintah di seluruh dunia untuk menguji kemampuan dan kinerja pemohon. Sebagian besar ujian ini mengeluarkan sertifikat online.


Beberapa tes dan sertifikasi yang dibutuhkan oleh pemerintah di seluruh dunia adalah IELTS, TOEFL, GRE, dll Calon perlu melewati ini tes online untuk membuktikan kompetensinya. Ada berbagai tes online lainnya untuk menguji kompetensi calon sesuai dengan / kualifikasinya,. Microsoft memiliki berbagai macam ujian di berbagai bidang untuk menguji kualifikasi kandidat. Beberapa bidang yang paling penting di mana Microsoft menguji kemampuan kandidat adalah MS Office sertifikat online, Excel sertifikat online, akses, titik Share, Administrasi, administrasi database, pemrograman, dll sertifikat online dikeluarkan jika Anda memenuhi syarat ujian.

Ada berbagai sertifikat online dari Cisco di bidang Routing dan switching, desain, keamanan jaringan, operator selular, jaringan penyimpanan, suara, nirkabel, dll Ada berbagai sertifikat online spesialis lain dari cisco seperti routing maju dan beralih sertifikat online, data center sertifikat online, dasar untuk mitra saluran sertifikat online, sertifikasi komunikasi IP, VPN dan sertifikasi keamanan dan LAN nirkabel sertifikat online. Maskapai sertifikat online dapat ditunjukkan kepada calon majikan dengan mudah. Sertifikat online dan sertifikat fisik dapat diberikan dengan mudah oleh majikan.

Ada tes online lainnya Inggris dan sertifikasi yang menilai kemampuan Anda dalam bahasa Inggris dan menetapkan Anda kelas yang sesuai. Sertifikasi A + juga menilai kemampuan Anda dalam menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan dari bidang studi. IT sertifikat online juga disediakan oleh majikan.
 
Salah satu manfaat utama sertifikasi adalah bahwa hal itu diakui di seluruh dunia sebagai ukuran kompetensi. Sebagian besar ujian sertifikasi ini memiliki kualitas yang sama dan tingkat kompetensi. Ujian sertifikasi ini memilih dunia lebih karena popularitas mereka. Sertifikasi ini sebagian besar tersedia dalam bahasa Inggris. Program sertifikat online sebagian besar dalam bahasa Inggris tetapi dalam beberapa situasi mereka tersedia dalam berbagai bahasa. Inggris menjadi bahasa bisnis di banyak negara orang telah mengadopsi bahasa ini untuk menilai kompetensi.

Biaya untuk ini ujian sertifikat online mungkin berbeda dalam biaya bagi orang-orang mengambil ujian di negara berkembang karena relatif keterbelakangan teknologi dan infrastruktur. Banyak dari tes ini memiliki kualitas yang sama relatif ketangguhan. Persentase orang kualifikasi dari tes ini rendah jumlahnya karena ketangguhan relatif dari tes ini. Tes ini benar-benar memeriksa bakat dan kedalaman pengetahuan siswa pada subjek.

Banyak perusahaan memberikan promosi kepada karyawan yang ada, berdasarkan sertifikasi mereka dari perusahaan terkemuka seperti Microsoft, Cisco, dll Beberapa sertifikat online yang permintaan adalah proyek TI manajemen online sertifikat, sertifikat online PHP, jaringan sertifikasi, HTML coding sertifikat online , dll Profesional diakui berdasarkan pengalaman mereka dan sejauh mana sertifikasi mereka diperoleh dalam program studi mereka.

Beberapa perusahaan sertifikasi membutuhkan pengalaman sebelum kandidat dapat mendaftar untuk program sertifikat online. Tes sertifikat online menilai kemampuan praktis dan kognitif siswa. Calon dapat mengambil tes online dalam berbagai cara yang berbeda seperti

1) Computer Assisted penilaian atau penilaian dibantu komputer.

2) Computer mediated assessment

3) Penilaian berbasis komputer

4) Online assesment

Ujian sertifikat online telah menandai kandidat yang lolos ujian. Setelah membersihkan dari tanda calon yang akan dinilai sesuai dengan nilai akan disajikan.

Pengertian kompetensi menurut para ahli

Pengertian Kompetensi Menurut Para Ahli
Kompetensi menurut Spencer Dan Spencer dalam Palan (2007) adalah sebagai karakteristik dasar yang dimiliki oleh seorang individu yang berhubungan secara kausal dalam memenuhi kriteria yang diperlukan dalam menduduki suatu jabatan. Kompetensi terdiri dari 5 tipe karakteristik, yaitu motif (kemauan konsisten sekaligus menjadi sebab dari tindakan), faktor bawaan (karakter dan respon yang konsisten), konsep diri (gambaran diri), pengetahuan (informasi dalam bidang tertentu) dan keterampilan (kemampuan untuk melaksanakan tugas).
Hal ini sejalan dengan pendapat Becker and Ulrich dalam Suparno (2005:24) bahwa competency refers to an individual’s knowledge, skill, ability or personality characteristics that directly influence job performance. Artinya, kompetensi mengandung aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan (keahlian) dan kemampuan ataupun karakteristik kepribadian yang mempengaruhi kinerja.
Berbeda dengan Fogg (2004:90) yang membagi Kompetensi kompetensi menjadi 2 (dua) kategori yaitu kompetensi dasar dan yang membedakan kompetensi dasar (Threshold) dan kompetensi pembeda (differentiating) menurut kriteria yang digunakan untuk memprediksi kinerja suatu pekerjaan. Kompetensi dasar (Threshold competencies) adalah karakteristik utama, yang biasanya berupa pengetahuan atau keahlian dasar seperti kemampuan untuk membaca, sedangkan kompetensi differentiating adalah kompetensi yang membuat seseorang berbeda dari yang lain.
Kompetensi berasal dari kata “competency” merupakan kata benda yang menurut Powell (1997:142) diartikan sebagai 1) kecakapan, kemampuan, kompetensi 2) wewenang. Kata sifat dari competence adalah competent yang berarti cakap, mampu, dan tangkas.Pengertian kompetensi ini pada prinsipnya sama dengan pengertian kompetensi menurut Stephen Robbin (2007:38) bahwa kompetensi adalah “kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan, dimana kemampuan ini ditentukan oleh 2 (dua) faktor yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
Pengertian kompetensi sebagai kecakapan atau kemampuan juga dikemukakan oleh Robert A. Roe (2001:73) sebagai berikut;:Competence is defined as the ability to adequately perform a task, duty or role. Competence integrates knowledge, skills, personal values and attitudes. Competence builds on knowledge and skills and is acquired through work experience and learning by doing“ Kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan
Secara lebih rinci, Spencer dan Spencer dalam Palan (2007:84) mengemukakan bahwa kompetensi menunjukkan karakteristik yang mendasari perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi (ciri khas), konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang yang berkinerja unggul (superior performer) di tempat kerja. Ada 5 (lima) karakteristik yang membentuk kompetensi yakni 1). Faktor pengetahuan meliputi masalah teknis, administratif, proses kemanusiaan, dan sistem. 2). Keterampilan; merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. 3). Konsep diri dan nilai-nilai; merujuk pada sikap, nilai-nilai dan citra diri seseorang, seperti kepercayaan seseorang bahwa dia bisa berhasil dalam suatu situasi. 4). Karakteristik pribadi; merujuk pada karakteristik fisik dan konsistensi tanggapan terhadap situasi atau informasi, seperti pengendalian diri dan kemampuan untuk tetap tenang dibawah tekanan. 5). Motif; merupakan emosi, hasrat, kebutuhan psikologis atau dorongan-dorongan lain yang memicu tindakan.
Pernyataan di atas mengandung makna bahwa kompetensi adalah karakteristik seseorang yang berkaitan dengan kinerja efektif dan atau unggul dalam situasi pekerjaan tertentu. Kompetensi dikatakan sebagai karakteristik dasar (underlying characteristic) karena karakteristik individu merupakan bagian yang mendalam dan melekat pada kepribadian seseorang yang dapat dipergunakan untuk memprediksi berbagai situasi pekerjaan tertentu. Kemudian dikatakan berkaitan antara perilaku dan kinerja karena kompetensi menyebabkan atau dapat memprediksi perilaku dan kinerja.
Peraturan Pemerintah (PP) No. 23 Tahun 2004, tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menjelaskan tentang sertifikasi kompetensi kerja sebagai suatu proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistimatis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia dan atau Internasional
Menurut Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negeri Nomor: 46A tahun 2003, tentang pengertian kompetensi adalah : kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien.
Dari uraian pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi yaitu sifat dasar yang dimiliki atau bagian kepribadian yang mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan sebagai dorongan untuk mempunyai prestasi dan keinginan berusaha agar melaksanakan tugas dengan efektif. Ketidaksesuaian dalam kompetensi-kompetensi inilah yang membedakan seorang pelaku unggul dari pelaku yang berprestasi terbatas. Kompetensi terbatas dan kompetensi istimewa untuk suatu pekerjaan tertentu merupakan pola atau pedoman dalam pemilihan karyawan (personal selection), perencanaan pengalihan tugas (succession planning), penilaian kerja (performance appraisal) dan pengembangan (development)
Dengan kata lain, kompetensi adalah penguasaan terhadap seperangkat pengetahuan, ketrampilan, nilai nilai dan sikap yang mengarah kepada kinerja dan direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan profesinya. Selanjutnya, Wibowo (2007:86), kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai suatu yang terpenting. Kompetensi sebagai karakteristik seseorang berhubungan dengan kinerja yang efektif dalam suatu pekerjaan atau situasi.
Dari pengertian kompetensi tersebut di atas, terlihat bahwa fokus kompetensi adalah untuk memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan kerja guna mencapai kinerja optimal. Dengan demikian kompetensi adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh seseorang berupa pengetahuan ketrampilan dan faktor-faktor internal individu lainnya untuk dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan. Dengan kata lain, kompetensi adalah kemampuan melaksanakan tugas berdasarkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki setiap individu.

KOMPETEN DAN KOMPETENSI (istilah)

KOMPETEN DAN KOMPETENSI
Oleh : H. Buyung Ahmad Syafei, P.Hd.

Kompeten adalah ketrampilan yang diperlukan seseorang yang ditunjukkan oleh kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan tingkat kinerja yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik. Kompeten harus dibedakan dengan kompetensi, walaupun dalam pemakaian umum istilah ini digunakan dapat dipertukarkan. Upaya awal untuk menentukan kualitas dari manajer yang efektif didasarkan pada sejumlah sifat-sifat kepribadian dan ketrampilan manajer yang ideal. Ini adalah suatu pendekatan model input, yang fokus pada ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Ketrampilan-ketrampilan ini adalah kompetensi dan mencerminkan kemampuan potensial untuk melakukan sesuatu. Dengan munculnya manajemen ilmiah, perhatian orang-orang berbalik lebih pada perilaku para manajer efektif dan pada hasil manajemen yang sukses. Pendekatan ini adalah suatu model output, dengan mana efektivitas manajer ditentukan, yang menunjukkan bahwa seseorang telah mempelajari bagaimana melakukan sesuatu dengan baik.

Terdapat perbedaan konsep tentang kompetensi menurut konsep Inggris dan konsep Amerika Serikat. Menurut konsep Inggris, kompetensi dipakai di tempat kerja dalam berbagai cara. Pelatihan sering berbasiskan kompetensi. Sistem National Council Vocational Qualification (NCVQ) didasarkan pada standar kompetensi. Kompetensi juga digunakan dalam manajemen imbalan, sebagai contoh, dalam pembayaran berdasarkan kompetensi. Penilaian kompetensi adalah suatu proses yang perlu untuk menyokong insisiatif-inisiatif ini dengan menentukan kompetensi-komptensi apa yang karyawan harus perlihatkan.

Pendapat yang hampir sama dengan konsep Inggris dikemukakan oleh Kravetz (2004), bahwa kompetensi adalah sesuatu yang seseorang tunjukkan dalam kerja setiap hari. Fokusnya adalah pada perilaku di tempat kerja, bukan sifat-sifat kepribadian atau ketrampilan dasar yang ada di luar tempat kerja ataupun di dalam tempat kerja.

Kompetensi mencakup melakukan sesuatu, tidak hanya pengetahuan yang pasif. Seorang karyawan mungkin pandai, tetapi jika mereka tidak meterjemahlkan kepandaiannya ke dalam perilaku di tempat kerja yang efektif, kepandaian tidak berguna. Jadi kompetensi tidak hanya mengetahui apa yang harus dilakukan..

Artikel


1. Sertifikasi Profesi harus dipercepat
2. Ari Kompeten dan Kompetensi (Istilah)
3. Pengertian Kompetensi menurut beberapa ahli 
4. Dapatkan Sertifikasi untuk mendapatkan pekerjaan 
5. Sertifikasi Menghadapi MEA 2014
6. Kompetensi di Dunia Kerja
7. Anggota DPR Harus Kompeten
8. Uji Kompetensi Calon Anggota DPR 
9. Mejadi Assesor LSP Telematika
10. Tempat Uji Kompetensi
11. Mengidentifikasi Bukti-Bukti dan Jenis Bukti dalam Assesmen Kompetensi
12. Sertifikasi Kompetensi Untuk Globalisasi dan Liberalisasi 
13. Sertifikasi Profesi Lebih Berharga dari Ijazah Formal 
14. Manfaat Sertifikasi Profesional 
15. Produktifitas Kerja 
16. Persaingan Kerja (Cara Mengatasi)
17. Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai kesempatan
18. Menghadapi Persaingan Kerja 
19. Manfaat Sertifikasi Bagi Siswa
20. Manfaat Sertifikasi IT Bagi Guru
21. Manfaat Kompetensi Kerja
22. Manfaat Sertifikasi Profesional IT 
23. Keuntungan Sertifikasi Profesi
24. Sertifikasi dibidang komputer dan Multimedia
25. Jenis Sertifikasi
26. Beda Sertifikasi Guru dengan Sertifikasi Profesi
27. Kompetensi Seorang Presiden
28. Anda Ingin Cepat Bekerja dan Karier Meningkat Pesat 
29. Mengetahui Kompetensi Profesi
30. Kompetensi Seorang Menteri
31. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
32. Sertifikasi Profesi Tantangan di Era Globalisasi
33. Meningkatkan Profesionalisme dibidang TI
34. Meningkatkan Karier
35. Siapakah yang memerlukan Sertifikat IT
36. Standar Kompetensi SDM dibidang Teknologi Informasi
37. Mekanisme Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja
38. Sertifikasi Kompetensi (Contoh)
39. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Apa dan mengapa ?
40. Prosedur dan Persyaratan untuk mengambil Ujian Sertifikasi Untuk Setiap Jenis Profesi.
41. Tips-tips mendapatkan pekerjaan untuk mahasiswa dan alumni baru.
41. Kompeten, Ahli, dan Profesional 
42. Meningkatkan Kinerja
43. Lulusa SMK harus Punya nilai Plus Plus
44. Keuntungan Pendidikan SMK dan Manfaatnya
45. Beda Lulusan SMK dan SMU
46. LPK dan Manfaatnya
47. SMK bisa Menciptakan Tenaga Kerja Siap Pakai
48. Daftar Gaji/ Bayaran pekerja IT diberbagai bidang
49. Kurikulum Berbasis Kompetensi
50. Gambaran Tahunan Karyawan IT
51. Perbandingan gaji dunia IT di Indonesia dan Dunia
52. Rata-rata gaji tahunan sebagai pegawai negeri
53. Tidak Memiliki Sertifikasi Kompeter, Pekerja Indonesia bakal tersingkir
54. Profesi dibidang IT
55. Kiat mendapatkan pekerjaan
56. Menaker Siapkan Sertifikasi Kompetensi kerja
57. Jelas AEC Pemerintah Siapkan Standar Kompetensi
58. Menaker bakal perketat tenaga kerja asing
59. Pekerja Indonesia Harus Punya Sertifikat Kompetensi
Tidak Memiliki Sertifikat Kompetensi, Pekerja Indonesia Bakal Tersingkir

Copy n Win at: http://bit.ly/copyandwin
Gambaran Rata-rata Tahunan Karyawan IT Berdasarkan Keahlian IT yang dimiliki

Copy n Win at: http://bit.ly/copyandwin
Gambaran Rata-rata Tahunan Karyawan IT Berdasarkan Keahlian IT yang dimiliki

Copy n Win at: http://bit.ly/copyandwin
Gambaran Rata-rata Tahunan Karyawan IT Berdasarkan Keahlian IT yang dimiliki

Copy n Win at: http://bit.ly/copyandwin

Sertifikasi Profesi harus Dipercepat

JAKARTA– Pemerintahan baru bersama dunia usaha harus mempercepat penerapan sertifikasi kompetensi tenaga kerja. Tujuannya agar tenaga kerja Indonesia mampu bersaing saat implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015.

Ada lima profesi di bidang jasa yang akan dibebaskan saat pemberlakuan MEA. Antara lain di bidang kesehatan, pariwisata, logistik, angkutan udara, dan telematika. Dengan ditandatanganinya MRA (mutual recognition agreement) antar-negara ASEAN oleh Pemerintah Indonesia sejak 2009 silam, tenaga kerja di kelima bidang jasa tersebut diharuskan punya standar sertifikasi kompetensi.

“Pemerintah sudah secara formal menandatangani MRA di kelima bidang jasa itu, tapi di sisi lain infrastruktur untuk sertifikasinya sendiri belum siap. Saat ini yang sudah relatif siap hanya satu, yaitu bidang pariwisata,” ujar Wakil Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Sumarna F Abdurahman di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2014 Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), di Jakarta, kemarin.

Menurut Sumarna, kesiapan sektor pariwisata tak lepas dari perangkat hukum pendukungnya, seperti undangundang yang mensyaratkan tenaga kerja bidang pariwisata harus bersertifikat. Selain itu, asosiasi industrinya pun proaktif membuat standarnya. Adapun sektor lain seperti kesehatan, misalnya, koordinasi tidak berjalan baik.

“Penetapan lembaga sertifikasi hampir semua sektor mengarahnya ke BNSP. Kecuali dunia kesehatan, mereka maunya berdiri sendiri karena alasannya di kedokteran kan sudah ada konsulnya. Akhirnya standarnya belum ada, lembaga sertifikasinya juga belum ada,” tukasnya.

Ia menambahkan, sertifikasi kompetensi di era MEA nanti, selain meningkatkan daya saing, bisa menjadi semacam penghambat nontarif di Indonesia. Konkretnya, mulai akhir 2015 tenaga asing dari negara ASEAN boleh masuk dan bekerja di Indonesia dengan syarat memiliki sertifikasi kompetensi. “Aturan lainnya nanti bisa diatur di tiap sektor. Itu yang namanya domestic regulation ,” ungkapnya.

Dengan waktu pelaksanaan MEA yang kurang dari dua tahun lagi, Sumarna menyatakan, sulit bagi Indonesia mengejar ketinggalan. Padahal, negara lain seperti Malaysia dan Thailand sudah siap. Bahkan, Thailand mengajarkan bahasa Indonesia di balai-balai diklatnya. “Memang sulit, tapi kita bisa mulai dari sekarang oleh pemerintahan baru. Semangatnya Indonesia incorporated, harus kerja sama pemerintah-swasta. Di negara lain semua kompak kerja sama,” tandasnya.

Pengusaha dari Gabungan Pengusaha Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Budi Prasetio mengatakan, jika industri pengguna tenaga kerja yang bersangkutan harus membuatstandarkompetensidansertifikasi sendiri, maka akan butuh waktu panjang. Oleh sebab itu, pihaknya meminta Kadin membantu memfasilitasi akses dan lembaga sertifikasi profesi (LSP).

Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto menilai Indonesia belum melakukan persiapan apa pun dalam menghadapi MEA. Hal ini terlihat dari belum terbangunnya berbagai fasilitas atau sarana untuk integrasi ekonomi, baik di domestik maupun ke ASEAN. Ia mencontohkan, penggunaan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai sarana integrasi mutu produk dalam negeri masih jauh dari memadai.

Belum lagi integrasi kebijakan, harmoni kebijakan pusat-daerah, serta integrasi pelayanan masyarakat dan dunia usaha. Dalam hal ini asosiasi usaha berperan strategis dalam menciptakan integrasi dalam industri sekaligus menciptakan pasar bersama bagi produk Indonesia. “Jadi, bisa saya katakan bahwa peran asosiasi dalam MEA nanti adalah sentral,” tegasnya.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koordinator Asosiasi Noke Kiroyan menambahkan, sebagai pihak yang menyuarakan kepentingan pelaku usaha ke penentu kebijakan dan pihak lain yang terkait, asosiasi bisnis memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan iklim usaha yang kondusif, mengembangkan usaha, serta membuka peluang bisnis seluas-luasnya.

“Kita mengharapkan agar asosiasi- asosiasi bisnis yang ada dilibatkan secara proaktif dalam sinergi kerja yang produktif oleh pemerintah untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin diraih,” pungkasnya. ●inda susanti
Sumber : http://www.koran-sindo.com/node/420395