Seorang Anggota DPR sekarang dipilih karena memang sudah banyak dikenal masyarakat, modal dikenal juga sudah cukup untuk dapat dipilih menjadi anggota DPR, selain itu itu juga modal uang untuk kampanye, banyak sekali artis yang banting stir untuk menjadi anggota DPR dengan dalih agar dia bisa memperjuangkan aspirasi rakyat.
Sebenarnya uji kompetensi publik untuk anggota DPR seharusnya dilakukan, agar nantinya apabila memang benar menjadi anggota DPR dia bisa berbuat sebenar-benarnya sebagaimana kompetensi yang dia miliki. Banyak sekali kasus korupsi yang terjadi karena memang kompetensi dia untuk menjadi anggota DPR memang belum teruji benar.
Banyak kepentingan politik yang mengesampingkan kepentingan rakyat sebenarnya, dikarenakan itu banyak juga anggota DPR dengan sekehendaknya memutar cara agar kepentingan golongan politiknya bisa menang, tanpa melihat kondisi sebenarnya dimasyarakat, misal dalam mengambil keputusan pemilihan kepala daerah lewat DPR, anggota DPR tidak melihat reaksi masyarakat secara umum untuk memutuskan suatu keputusan, mereka melihat kepentingan dari anggota kelompok mereka, bahkan cenderung dipaksakan. Belum lagi keputusan untuk memilih alat kelengkapan anggota dewan DPR, seperti ketua dan lainnya. Kelihatan sekali seperti haus kekuasaan, anggota kelompok tertentu memaksakan sidang paripurna sampai larut malam bahkan sampai pagi, apakah sewajarnya suatu keputusan yang dilaksanakan secara tergesa-gesa akan menghasilkan keputusan yang kurang baik, atau bahkan keputusan yang salah.
Perlu disini uji kompetensi untuk seluruh anggota DPR, agar kepatutan yang seharusnya dilakukan dalam mengambil keputusan dapat memang benar mewakili aspirasi rakyat, bukan tuntutan dari konstituen, atau golongan tertentu dan ingin menang sendiri, harus dapat dipertanggungjawabkan semua keputusan itu. Dengan uji kompetensi itu tentunya ada yang lolos dan tidak, sehingga apabila yang tidak lolos bisa diberi arahan yang jelas sebenarnya tugas dan tanggungjawab sebagai anggota DPR itu jelas dan ada manfaatnya bagi masyarakat.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar