TEMPO.CO, Jakarta
- Jumlah tenaga kerja Indonesia per Agustus 2014 mencapai 182,99 juta
orang. Dari jumlah itu, 7,24 juta orang di antaranya berstatus
pengangguran terbuka. Kepala Badan Pusat Stastistik Suryamin
menyebutkan, tingkat pengangguran terbuka paling banyak adalah lulusan
sekolah menengah kejuruan (SMK), diploma, dan universitas.
Jumlah
pengangguran lulusan SMK adalah 11,24 persen dari total jumlah
pengangguran. Pengangguran lulusan SMK ini naik tipis dibandingkan
Agustus 2013 yang mencapai 11,21 persen. Jumlah lulusan SMK yang
menganggur ini persentasenya lebih besar dibanding persentase lulusan
SMA biasa yang mencapai 9,55 persen.
"Ini merupakan informasi bagi pemerintah, agar bisa dilihat link and match-nya," kata Suryamin pada wartawan di kantornya, Rabu, 5 November 2014. (Baca juga: Mulai 2015, Lulusan SMK Sudah Tersertifikasi)
Sedangkan
penggangguran bertitel diploma jumlahnya 6,14 persen dari total
pengangguran, naik dari Agustus 2013 5,95 persen. Begitu juga
pengangguran bergelar sarjana mencapai 5,65 persen dari total
pengangguran, naik dari Agustus 2013 sebesar 5,39 persen.
Selain itu, pengangguran lulusan SD ke bawah hanya sebesar 3,04 persen.
Terus menurun dibandingkan Agustus 2013 yang sebesar 3,44 persen.
Pengangguran lulusan SMP sebanyak 7,15 persen atau turun dari periode
sebelumnya 7,59 persen.
LSP Telematika merupakan lembaga yang bersifat independen dan profesional di dalam membuat dan mengembangan standarisasi kompetensi kerja, melakukan Verifikasi terhadap tempat uji kompetensi yang berpedoman kepada ISO 17011, membuat materi uji kompetensi dan menerbitkan sertifikat kompetensi dengan menggunakan sistem yang berpedoman kepada ISO 17024, yang merupakan rujukan profesionalisme bagi industri di dalam dan di luar negeri.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar