. Lembaga Sertifikasi Profesi: Sertifikasi Jadi Modal Hadapi MEA 2015 (Masyarakat Ekonomi Asean)

Kamis, 13 November 2014

Sertifikasi Jadi Modal Hadapi MEA 2015 (Masyarakat Ekonomi Asean)


Sertifikasi bisa jadi modal menghadapi MEA
Saat MEA berlaku desember 2015, Indonesia diyakini sudah tidak bisa melakukan proteksi apapun dan terjebak dalam derasnya arus perdagangan jasa dan sumber daya manusia (SDM). Arus perdagangan jasa dan SDM tidak akan bisa diproteksi lagi ketika pasar semakin terbuka dengan adanya MEA. Karena itu, dibutuhkan sistem sertifikasi atas standar keahlian dan kompetensi untuk menjadi jaminan daya saing SDM di dalam negeri.

Tenaga-tenaga yang sudah ahli harus mendapat sertifikasi kompetensi untuk menghadapi diberlakukannya MEA 2015. Kita harus menyelesaikan masalah sertifikasi dalam 2 tahun ini. Kalau tidak, buruh-buruh dari luar akan masuk ke sini. Karena, percuma tenaga-tenaga SDM kita ahli kalau tidak ada sertifikasi kompetensinya. Kalau itu saja tidak ada, kita akan menjadi loser ketika MEA diimplementasikan

Buruh-buruh yang belum ahli diberi pelatihan. Ini persyaratan yang diajukan pada awal merencanakan investasi. SDM menjadi salah satu aset utama bagi Indonesia untuk bersaing di MEA 2015. Ketika MEA berlaku, arus tenaga kerja di 5 sektor jasa akan bebas, dan berlaku Mutual Recognition Arrangement (MRA) atau standar kompetisi SDM atas kompetensi standar di Asean, diantaranya untuk profesi perawat, dokter, dan akuntan. Karena itu, SDM kita harus didorong agar bisa bersaing di arus bebas. Kita harus bergegas dengan program terobosan.
Diolah dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar