Kini kian banyak profesi baru bermunculan. Misalnya, profesi di bidang perencanaan keuangan, audit penerapan TI, audit manajemen mutu, manajemen lingkungan, manajemen risiko, manajemen proyek, pemasaran, manajemen pabrik, dan lain-lain. Profesi-profesi itu relatif belum banyak disentuh orang, dan makin membutuhkan sertifikasi karena profesi-profesi baru itu umumnya spesifik dan membutuhkan keahlian khusus. Di sinilah sertifikasi profesi, terutama yang berstandar global, berhubungan erat dengan prediksi profesi-profesi termahal di masa depan.
Sertifikasi profesi berstandar global makin diperlukan untuk menegaskan bahwa pelakunya layak diakui, memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dengan kualitas internasional. Misalnya, bidang audit penerapan TI dibutuhkan pelaku yang bersertifikasi CISA. Mereka ini diprediksi bakal mahal harganya di masa depan.
Pelaku profesi bersertifikasi standar global diprediksi "mahal" karena beberapa sebab. Pertama, belum banyak orang yang menekuninya. Kedua, tak semua orang bisa menjadi pelaku profesi ini bisa memiliki sertifikasi berstandar global. Ketiga, permintaannya yang kian tinggi belum diimbangi dengan banyaknya pelakunya. Ini otomatis membuat "harga" mereka naik. Keempat, mereka mahal karena sertifikasinya diakui secara global. Artinya, di mana pun ia bekerja, standar keahlian atau kompetensinya diakui, sehingga bisa bekerja di negara mana pun. Sertifikasi standar global menegaskan bahwa penyandangnya memang memiliki keahlian khusus, sehingga pantas mendapat bayaran tinggi. Kelima, keberadaan mereka juga ikut menaikkan nilai perusahaan (corporate value). Perusahaan yang mampu mempekerjakan karyawan bersertifikasi standar global tentu dianggap memiliki nilai lebih. Itu sebabnya perusahaan pun tak segan-segan membayar mahal gaji mereka.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar