Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana mengatakan dalam fase Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015, terdapat 12 sektor yang diperkirakan mengalami peningkatan.
Ia mengatakan dari 12 sektor tersebut, 5 sektor berasal dari jasa yaitu transportasi udara, electronic Asean, pelayanan kesehatan, pariwisata dan jasa logistik sedangkan 7 sektor berasal dari perdagangan dan industri yang terdiri dari produk berbasis pertanian, elektronik, perikanan, karet, tekstil, otomotif dan kayu.
“12 sektor tersebut merupakan sektor terbuka dimana negara Asean bebas melakukan transaksi perdagangan dan investasi,” ujar dia ketika ditemui di kantornya, Gedung Bappenas, Rabu (26/3).
Armida mengatakan selain 12 sektor, terdapat juga delapan profesi yang diakui MEA, yaitu insinyur, perawat, arsitek, pekerja di pariwisata, medis, perguruan tinggi, dokter gigi dan akuntan.
Menurut Armida kedelapan profesi tersebut sudah disepakati dalam MRA (Mutual Recognition Arrangement), ke depannya pekerja Indonesia bisa bekerja di Singapura atau Malaysia begitu juga sebaliknya pekerja Indonesia bisa bekerja di negara Asean lainnya.
Dia menjelaskan potensi Indonesia untuk menguasai MEA cukup besar karena 40,3% jumlah penduduk Asean ada di Indonesia, armida memperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada 2015 mencapai 255,5 juta.
Menurut dia hal yang harus ditingkatkan untuk saat ini adalah meningkatkan kualitas SDM agar Indonesia bisa berdaya saing.
Ia mengatakan dari 12 sektor tersebut, 5 sektor berasal dari jasa yaitu transportasi udara, electronic Asean, pelayanan kesehatan, pariwisata dan jasa logistik sedangkan 7 sektor berasal dari perdagangan dan industri yang terdiri dari produk berbasis pertanian, elektronik, perikanan, karet, tekstil, otomotif dan kayu.
“12 sektor tersebut merupakan sektor terbuka dimana negara Asean bebas melakukan transaksi perdagangan dan investasi,” ujar dia ketika ditemui di kantornya, Gedung Bappenas, Rabu (26/3).
Armida mengatakan selain 12 sektor, terdapat juga delapan profesi yang diakui MEA, yaitu insinyur, perawat, arsitek, pekerja di pariwisata, medis, perguruan tinggi, dokter gigi dan akuntan.
Menurut Armida kedelapan profesi tersebut sudah disepakati dalam MRA (Mutual Recognition Arrangement), ke depannya pekerja Indonesia bisa bekerja di Singapura atau Malaysia begitu juga sebaliknya pekerja Indonesia bisa bekerja di negara Asean lainnya.
Dia menjelaskan potensi Indonesia untuk menguasai MEA cukup besar karena 40,3% jumlah penduduk Asean ada di Indonesia, armida memperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada 2015 mencapai 255,5 juta.
Menurut dia hal yang harus ditingkatkan untuk saat ini adalah meningkatkan kualitas SDM agar Indonesia bisa berdaya saing.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar