JAKARTA- Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM mempercepat langkah penting kesiapan UKM dalam menghadapi penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Apalagi, hingga kini masih banyak kalangan UKM yang belum memahami terkait upaya yang harus dilakukan dan dampak dari pasar tunggal ASEAN tersebut. Antara lain, diijinkannya tenaga kerja asing bekerja dengan mudah di pabrik mana pun di Indonesia atau membuka usaha, seperti barbershop di mana pun di Indonesia. Karena itu, diperlukan sosialisasi sekaligus atau berbarengan dengan strategi-strategi meningkatkan kualitas seluruh instrument.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Sesmen) Agus Muharram mengatakan, langkah penting yang harus dilakukan dalam menghadapi persaingan di seluruh bidang itu, misalnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) atau capacity building, formalisasi usaha dan memperkuat daya saing produk.
Antara lain meningkatkan ketrampilan melalui berbagai pelatihan terkait. Bahkan, kutip Agus, pemerintah Thailand memberi pelatihan berbahasa Indonesia bagi UKM. Kemudian memberi pelatihan tentang produksi produk yang berdaya saing, seperti cepat mudah, dan murah.
“Bagaimana memperkuat pasar, produk yang bersaing. Antara lain dilakukan melalui promosi dagang, quality control product, standarisasi, dan penerapan hak kekayaan interlektual.
“Bagaimana memperkuat pasar, produk yang bersaing. Antara lain dilakukan melalui promosi dagang, quality control product, standarisasi, dan penerapan hak kekayaan interlektual.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar