. Lembaga Sertifikasi Profesi: MEA 2015, Peluang Sekaligus Tantangan Bagi Tenaga Kerja Indonesia

Selasa, 16 Desember 2014

MEA 2015, Peluang Sekaligus Tantangan Bagi Tenaga Kerja Indonesia



KotakNews.com - Bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia, merupakan salah satu keuntungan yang diharapkan bisa menjadi daya saing dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Tahun 2015. Banyaknya warga dalam usia produktif, akan menjadikan tenaga kerja Indonesia berlimpah. Namun demikian, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kualitas dari tenaga kerja tersebut.

Tenaga Kerja Indonesia

Dalam Catatan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) setidaknya terdapat 600.000 orang insinyur di Indonesia. Dengan insinyur sebanyak itu diharapkan dapat mendominasi tenaga kerja dibidang jasa konstruksi dan pembangunan infrastruktur pada pasar bebas ASEAN. Indonesia selama ini dianggap memiliki daya saing yang cukup tinggi dalam pasar tenaga kerja industr jasa konstruksi ASEAN. Meski demikian, peningkatan kaualitas sumber daya manusia masih perlu ditingkatkan, agar Indonesia mampu mengambil peran maksimal dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi ASEAN.

Di sektor Perbankan, kita dapat menyaksikan pertumbuhan perbankan asing dan lokal begitu pesat. Proporsi kepemilikan asing di perbankan nasional terus meningkat, termasuk perbankan milik Negara ASEAN semisal Malaysia dan Singapura. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 39% dari populasi ASEAN, Indonesia merupakan pasar yang besar bagi perbankan. Karenanya tenaga kerja dibidang perbankan harus disiapkan agar mampu bersaing dengan Negara ASEAN lain. Bila tidak, maka tenaga kerja bank asing dan nasional akan diisi oleh tenaga kerja dari Negara lain.

Pemerintah harus bekerja keras agar mampu meningkatkan kualitas dan kemampuan tenaga kerja Indonesia di semua bidang. Bila tidak, Indonesia tidak akan mampu memetik keuntungan maksimal dari pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Tahun 2015. Jangan sampai keuntungan demografi hanya menjadi pasar bagi produk Negara lain. . Peneliti The Finance Research, Eko B Supriyanto, mengatakan bila keunggulan (demografi. red) ini tidak dikelola dengan baik akan menjadi jebakan. Karenanya, Indonesia harus menyiapkan warganya agar bisa menjadi tenaga kerja yang berkualitas.(Fikry Apriadi)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar